Nah, sampai di sini, kita telah mempelajari dasar dari analisis teknikal. Analisis teknikal sepintas memang nampak rumit (dan aslinya memang rumit sih! hehe), tetapi akan sangat membantu kalau kita berhasil memahaminya. Pada dasarnya, level support dan resistance dapat dipahami dengan dua ide sederhana yaitu: pantulan (bounce) dan break.
Sebelumnya, jika Anda belum memahami apa itu support dan resistance sebaiknya bacalah terlebih dahulu materiDefinisi Support Dan Resistance.
Bounce
Dalam bahasa Indonesia, bounce artinya pantulan. Jika diperhatikan, level support dan resistance terjadi tetap setelah adanya bounce ini. Terkadang sebagian trader masih melakukan kekeliruan dengan cara memasang order mereka secara langsung pada saat terjadi support atau resistance, lalu dengan penuh harap mereka menunggu trading mereka tersebut mencetak profit. Iya sih, cara tersebut awalnya memang akan efektif, tetapi metode trading semacam ini biasanya menganggap bahwa harga pasti akan bergerak mencapai level support atau resistance tertentu padahal harga sebenarnya belum mencapai level tersebut.Mungkin sebagian dari kita pernah bertanya-tanya,"Kenapa tidak buka oder tepat pada saat support atau resistance saja ya? Kan harganya jadi lebih gampang diperkirakan tuh waktu itu?"
Perlu diingat, perlu kehati-hatian jika kita ingin memakai strategi bounce ini. Kita harus memastikan terlebih dahulu apakah level support atau resistance masih akan bertahan. Sebaiknya jangan langsung membeli pada saat itu juga, tapi tunggulah sampai harganya memantul dulu, baru masuk dan pasang posisi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan salah analisis, siapa tahu bukannya bouncing, tetapi yang terjadi malah breakout. Lebih baik waspada di awal daripada terlanjur basah bukan?
Break
Pergerakan harga adalah suatu hal yang tidak bisa diatur seenak hati kita. Mungkin semua trader pernah bermimpi untuk pasang order saat level support atau resistance saja dan terus profit dengan cara itu. Tapi kembali lagi, itu hanya mimpi. Pada kenyataannya, level support dan resistance seringkali break. Sehingga, kita tidak bisa hanya mengandalkan bounce. Kita perlu tahu apa yang harus kita lakukan jika pada akhirnya level support dan resistance tertembus. Nah, ada dua cara untuk menghadapi kondisi break.Pertama, dengan cara Tembak Langsung. Ini adalah cara yang paling simpel karena kita hanya perlu jual atau beli ketika harga telah secara meyakinkan menembus zona support atau resistance. Ya, kuncinya ada pada kata "meyakinkan", karena kita hanya akan bisa entry dengan mudah ketika harga melewati level support atau resistance yang telah nampak jelas. Dengan kata lain, cara Tembak Langsung ini bisa diasumsikan bahwa trader harus melihat dengan mata kepalanya sendiri saat level support atau resistance tertembus agar yakin untuk melakukan open posisi.
Yang kedua adalah Cara Konservatif. Misalnya, kita membeli pair EUR/USD dan mengharapkan pair tersebut naik setelah bouncing dari level support. Tetapi ternyata, level support tersebut malah break dan posisi kita sekarang loss dengan saldo yang perlahan-lahan jatuh. Jika berada dalam posisi seperti itu, maka hanya ada dua pilihan: pasrah menerima kekalahan dan menutup posisi ATAU menahan trading kita dan berharap harga akan naik lagi. Pilihan kedua itulah yang disebut dengan Cara Konservatif.
Jangan lupa bahwa setiap kali kita menutup posisi, kita menutupnya dengan melakukan transaksi yang berlawanan. Misalnya, jika kita menutup posisi beli pair EUT/USD pada atau di dekat titik breakeven, maka trading kita harus impas, caranya dengan melakukan transaksi jual EUR/USD dengan jumlah yang sama. Nah, jika penjualan mencukupi dan penutupan posisi yang merugi tersebut terjadi pada level support yang tertembus, maka harga akan berbalik dan jatuh lagi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa level support menjadi resistance ketika ia mengalami break.
Syarat utama untuk menjalankan cara konservatif ini adalah bersabar. Daripada masuk tepat pada saat break, lebih baik tunggu hingga berbalik sampai level support atu resistance tertembus dan membuka posisi pada saat harga memantul kembali.
PS: Level support dan resistance tidak selalu dapat diprediksi secar mulus seperti penjelasan di atas. Pullback bisa saja tidak akan terjadi. Pergerakan harga adalah rahasia Tuhan. Jadi, selalu gunakan Stop Loss pada setiap posisi trading Anda dan jangan pernah berharap keajaiban terjadi pada posisi yang jelas-jelas sudah kalah. Perhitungkan trading kita masak-masak ya, Kawan!
yang paling berbahaya ialah dead cat bounce yang ada dalam news karena kadang harga cepat berubah lagi dan bisa menghasilkan kerugian, dalam trading di octafx maka upaya untuk bisa memasang SL tetap dilakukan secara disiplin agar tidak cepat MC
ReplyDelete