RSI mengindikasikan kondisi oversold ketika pembacaan berada di bawah skala 30, sedangkan pembacaan di atas skala 70 mengindikasikan overbought.
Trading dengan RSI
Penggunaan RSI tidak jauh berbeda dengan Stochastic. Kita bisa menggunakannya untuk memilih titik teratas dan titik terbawah, tergantung pada kondisi pasar apakah sedang overbought atau oversold.Di bawah ini adalah contoh grafik 4-jam dari pair EUR/USD.
Dari gambar grafik di atas tampak bahwa pair tersebut anjlok dalam skala mingguan terakhir, dan merosot sekitar 400 pips pada kurun waktu dua minggu.
Pada tanggal 7 Juni, EUR/USD telah diperdagangkan di bawah 1.2000. Akan tetapi, RSI merosot di bahwa 30 dan memberi sinyal bahwa seller telah kabur dari pasar dan kemungkinan harga tidak akan bergerak lagi. Harga pair tersebut baru akan berbalik dan mengarah kembali ke atas beberapa minggu kemudian.
Menentukan Trend dengan RSI
Jika kita sedang mencari kemungkinan terbentuk uptrend, maka jangan ragu untuk melirik RSI dan pastikan dia berada di atas angka 50. Sebaliknya, jika menurut kita mencari kemungkinan terbentuknya downtrend, maka pastikan kalau RSI berada di bawah 50.
Pada bagian awal grafik di atas, kita bisa melihat kemungkinan terbentuknya downtrend. Nah, agar tidak terjebak sinyal palsu, kita bisa menunggu RSI melewati garis di bawah 50 untuk mengkonfirmasi terbentuknya trend.
Tak beberapa lama kemudian, membuktikan bahwa downtrend akan terbentuk, RSI bergerak turun melewati 50. Downtrend pun akhirnya terkonfirmasi.
Pelajaran selanjutnya : Average Directional Index
Moving Average Convergence Divergence
Pola Candlestick Triple - Tiga Ninja Legendaris
Pola Candlestick Double - Legenda Pasangan Tanabata yang Sehati
memang kita bisa menggunakan kesempatan market ketika sudah terjadi overbought maupun oversold karena hal ini berarti sudah akan terjadi pembalikan arah, hal ini biasanya dibantu dengan melihat time frame yang lebih besar lagi dalamnm chart di octafx sehingga lebih yakin lagi dalam menentukan posisi
ReplyDelete