Friday, April 28, 2017

3 Indikator Ampuh Untuk Trading Trend


Hasil Trading Saya =

3 Indikator Ampuh Untuk Trading Trend

Trending Market adalah keadaan dimana suatu harga pada umumnya bergerak dalam satu arah. Trend biasanya terbentuk oleh top harga yang lebih tinggi dari top sebelumnya (higher highs) dalam sebuah uptrend atau bottom harga yang lebih rendah dari bottom sebelumnya (higher lows) dalam downtrend.
Likuiditas sangatlah penting dalam sebuah strategi yang berbasis trend. Pasangan mata uang dengan likuiditas tinggi, akan dapat lebih banyak gerakannya (alias volatilitas) yang bisa kita harapkan. Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang situasi trend harga yang bisa diamati dengan indikator ADX, Simple Moving Average, dan Bollinger Bands.
Trading Trend Dengan ADX
Salah satu cara menentukan apakah saat ini pasar sedang trending atau tidak adalah dengan menggunakan indikator Average Directional Index (ADX) yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder. Pada indikator ini, ia menggunakan urutan nilai mulai dari 0-100 untuk mengukur kekuatan harga yang sedang bergerak di satu arah.
Apabila terdapat sebuah angka dengan nilai yang lebih dari 25 maka biasanya menunjukkan harga sedang berada dalam tren yang kuat. Semakin tinggi levelnya, semakin kuat tren tersebut. Namun demikian, ADX merupakan indikator lagging yang tidak bisa selalu diandalkan untuk memprediksi masa depan. Selain itu, indikator ini juga bersifat non-directional, yang tidak bergerak mengikuti naik turun harga. Ini dikarenakan ADX mengukur kekuatan tren yang tentunya tidak bisa kita lihat secara kasat mata di chart.
Meski tren sedang turun sekalipun, ADX akan tetap naik ke level positif jika downtrend tersebut semakin menguat. Sebaliknya, apabila terdapat pelemahan pada uptrend, ADX akan bergerak menurun walaupun harga di chart mungkin masih tampak bergerak naik. Sebagai contoh, lihatlah grafik di bawah ini. Harga jelas mengalami downtrend, tapi ADX justru bergerak di atas level 25. Ini mengisyaratkan bahwa penurunan harga masihlah kuat.

Trading Trend Dengan MA
Jika anda bukan penggemar ADX, Anda juga dapat menggunakan Moving Average. Tempatkan Simple Moving Average (SMA) periode 7, periode 20, dan 65 pada grafik Anda. Lalu setelah itu, tunggu sampai ketiga garis SMA tersebut besilangan dan mulai menyebar. Jika SMA 7 periode keluar diatas SMA periode 20, dan SMA 20 di atas SMA 65, maka harga bisa dikonfirmasi sedang trending up.


Di sisi lain, jika SMA 7 ada di bawah SMA 20, dan SMA 20 juga lebih rendah dari SMA 65, maka dapat memperlihatkan kondisi trend harga yang sedang menurun.

Trading Trend Dengan Bollinger Bands
Salah satu media yang sering digunakan untuk mengukur volatilitas juga dapat membantu Anda dalam menemukan trend. Saat ini, kita sedang bicara mengenai Bollinger Bands, indikator volatilitas yang menggunakan pengukuran standard deviasi dan terdiri dari bands (garis-garis) yang membentuk channel-channel harga dinamis.
Berikut adalah grafik yang menjelaskan bagaimana kita dapat menggunakan Bollinger band untuk menentukan sebuah trend:

Anda bisa menempatkan Bollinger band dengan standar deviasi 1 dan 1 set band dengan standar deviasi 2. Maka anda akan melihat 2 set zona pada harga:
  • Zona Jual adalah daerah di antara dua band bawah standar deviasi 1 (SD 1) dan standar deviasi 2 (SD 2). Ingatlah untuk selalu mengkonfirmasi sinyal dengan menunggu hingga harga telah tertutup dalam area band.
  • Zona Beli ialah daerah antara dua band atas 1 SD dan 2 SD band. Seperti halnya prinsip pada zona jual, Anda perlu memastikan bahwa harga telah tertutup dalam area dua band di atas.
Bollinger band sebetulnya membuat anda lebih mudah untuk mengkonfirmasi sebuah trend secara visual, dimana downtrend dapat dikonfirmasi ketika harga berada di zona jual dan uptrend dapat dikonfirmasi ketika harga berada di zona beli.

Satu hal yang harus Anda ketahui tentang trend adalah bahwa mereka sebenarnya cukup langka. Berlawanan dengan apa yang anda mungkin pikirkan, porsi sideway adalah sekitar 70 hingga 80 persen dalam keseluruhan pergerakan harga, yang menyisakan kondisi trend terjadi hanya dalam persentase kemungkinan 20 sampai 30 persen.



Indikator Mana Yang Paling Menguntungkan